Sabtu, 13 Juni 2015

Tempat Wisata Situ Ciburuy

Situs Ciburuy yang terletak di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, merupakan situs peninggalan zaman Prabu Siliwangi yang kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu Prabu Kian Santang. Pada zaman dahulu tempat ini oleh Prabu Kian Santang digunakan sebagai arena pertarungan dengan jawara-jawara di Pulau Jawa. Awal mula tempat ini dijadikan tempat pertarungan karena pada suatu hari Prabu Kian Santang menemukan sebuah keris dan dia mendapat amanat untuk menancapkannya pada sebuah batu sehingga dari batu tersebut keluarlah air, lalu dia disuruh mengikatkan keris tersebut pada sorbannya lalu keris tersebut dihanyutkan hingga keris tersebut berhenti. Di tempat keris berhenti tersebutlah Prabu Kian Santang akan mendapatkan lawannya.

Pada suatu saat Prabu Kian Santang sedang mengadakan pertarungan di daerah tersebut tetapi tidak ada satupun lawannya yang dapat mengalahkan Prabu Kian Santang, hingga pada suatu saat datanglah utusan Sayyidina Ali yaitu H. Mustafa untuk melawan Prabu Kian Santang. Akhirnya Prabu Kian Santang dapat dikalahkan. Setelah Prabu Kian Santang dikalahkan, H. Mustafa memberikan amanat kepada dia untuk pergi ke Tanah Suci bertemu dengan Sayyidina Ali dan senjata-senjata Prabu Kian Santang ditinggalkan di Ciburuy.

Peninggalan sejarah yang terdapat di Situs Ciburuy ini antara lain keris, bende (Ionceng yang terbuat dari perunggu), kujang (senjata Prabu Siliwangi), trisula, tombak, dan tulisan Jawa Kuno yang ditulis Prabu Kian Santang di atas daun nipah dan daun lontar. Masyarakat sekitar segara rutin mengadakan upacara pencucian keris yang dilaksanakan setiap 1 Muharam.

Di kawasan Situs Ciburuy juga terdapat larangan berupa pantangan, yaitu setiap hari Jumat dan hari Sabtu tidak boleh seorangpun memasuki kawasan Situs Ciburuy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar